7 Film yang Mengenalkan Wisata Indonesia - Film sekarang bukan hanya sebagai media hiburan tetapi juga bisa sebagai media promosi sebuah wisata yang ampuh. Salah satu contoh film yang sukses mempromosikan Wisatanya adalah film the beach, film yang di bintangi oleh leonardo dicaprio tersebut membuka mata dunia tentang keindahan sebuah pantai yang berada di kepuluaun di daerah thailand dan dampaknya pantai itupun setiap hari di banjiri oleh wisatawan asing yang kagum akan keindahan pantai tersebut.
Di indonesia pun ada film yang mampu membawa harum nama bangsa dalam mengenalkan wisata yang ada di kawasan indonesia yang belum terlalu di kenal di mata dunia, Berikut adalah
7 Film yang Mengenalkan Wisata Indonesia .
1. The Wild: Orangutans and Julia Roberts tahun 1992 ( Camp Leakey, Taman Nasional tanjung Puting )
Bintang Senior Hollywood Julia Roberts ternyata bukan pertama kalinya shooting di indonesia dalam filmnnya Eat Pray Love. Ternyata bintang pretty woman tersebut sudah pernah melakukan pembuatan film pertamanya indonesia dalam film The Wild: Orangutans and Julia Roberts. Film itu berhasil mempopulerkan wisata menyusuri Sungai Sekonyer dengan perahu klotok, menuju pusat perlindungan Orangutan liar yang berada di pedalaman Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah.
Adegan persahabatan Julia Robert dengan 2 Orangutan dilakukan di Camp Leakey. Keberanian Julia selama beberapa jam bergaul akrab dengan dua Orangutan dalam film ini sangat mengagumkan. Bagaimana orangutan sempat marah, Julia Roberts sempat sangat ketakutan, namun tetap bisa menguasai diri.
Adegan Julia Roberts bersama Profesor Galdikas menyusuri Sungai Sekonyer berhasil menampilkan keindahan pedalaman Kalimantan. Wisata menyusuri Sungai Sekonyer yang kini sangat diminati turis asing sangat berhutang budi atas film ini.
2. Pasir Berbisik tahun 2001 ( Puncak Penanjakan, Kaldera Gunung Bromo )
|
Poster Pasir Berbisik |
Embusan angin yang bertiup terus menerus dan badai pasir kecil yang sering terjadi, membuat kaldera di kaki Gunung Bromo, Jawa Timur, seperti mengeluarkan bunyi berbisik sepanjang waktu. Pasirnya menerpa lembut ke sana ke mari. Cocok kawasan ini disebut Pasir Berbisik sesuai dengan judul film yang memang pernah dibuat di situ pada awal 2000.
Film ini garapan sutradara Nan Achnas dengan bintang-bintang top, Christine Hakim dan Dian Sastrowardoyo. Selain kawasan Pasir Berbisik, film ini juga menunjukkan titik terbaik menikmati keindahan matahari terbit di Gunung Bromo, yakni di Puncak Penanjakan, yang lokasinya tidak jauh dari lembah Pasir Berbisik. Di sekeliling kawasan Pasir Berbisik terdapat bukit-bukit batu raksasa, Pura Punten, dan savana luas.
Ribuan turis mendatangi lokasi ini setiap pagi untuk menikmati keindahan matahari terbit yang disebut-sebut sebagai yang terbaik di dunia. Lokasi fotografi yang menantang untuk dieksplorasi. Dengan kehidupan tradisional suku Tengger yang mendiami.
3. Denias: Senandung di Atas Awan tahun 2006 ( Wamena dan Puncak Cartenz )
|
Denias: Senandung Di atas Awan |
Dari puncak Gunung Pikhe, Distrik Karulu, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, dapat ditemui keindahan padang savana luas yang menjadi latar film Denias: Senandung di Atas Awan, karya sutradara Ari Sihasale. Juga padang pasir berwarna putih yang berada di puncak gunung. Film-film Ari Sihasale memang selalu menonjolkan keindahan pemandangan alam. Syuting film ini dilakukan di Wamena, meskipun dalam film bercerita tentang kota Timika, Papua.
Di sekitar Wamena terdapat banyak obyek wisata alam, dan juga koleksi Mumi berusia ratusan tahun yang masih dirawat baik oleh suku Dany, suku dominan yang menguasai peradaban Papua pegunungan tengah. Satu di antara adegan yang menarik yakni ketika Maleo (Ari Sihasale) mengajak Denias dan teman-temannya menaiki helikopter Bell-412 Twin Pac mengelilingi Puncak Cartenz, puncak Pegunungan Jayawijaya, puncak gunung tertinggi di Indonesia, yang selalu diselimuti salju. Menghasilkan pemandangan yang menakjubkan, dan kini menjadi salahsatu tujuan wisata petualangan di Papua.
4. Laskar Pelangi tahun 2008 ( Pantai Tanjung tinggi, Pantai Tanjung Kelayang )
|
Poster laskar pelangi |
Tidak ada yang menyamai keunikan dan keindahan pantai-pantai Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, yang dihampari ribuan batu-batu granit raksasa di film karya Riri Riza itu. Selain pantai-pantainya, syuting film juga menunjukkan berbagai sisi keindahan Belitung lain, seperti kawah-kawah bekas penambangan timah, savana, denyut nadi kota Manggar, mercusuar Pulau Lengkuas yang legendaris, dan kehidupan kuliner Belitung yang terkenal dengan aneka masakan mie dengan julukan kota seribu kedai kopi.'
Laskar Pelangi berkisah persahabatan sekelompok anak-anak Belitung dari sejak sekolah dasar hingga dewasa. Diambil dari novel laris berjudul sama karya Adrea Hirata. Sekuelnya, Sang Pemimpi (2010), juga berlatar Belitung. Kini tersedia banyak paket wisata Laskar Pelangi ke Belitung. Terjadi peningkatan kunjungan wisatawan lebih dari 350 persen sejak novel dan film ini dirilis.
5. King tahun 2009 ( kawah Gunung Ijen dan Taman Nasional Baluran )
|
Poster king |
Ribuan rusa berlarian di savana dengan pohon-pohon kayu tua meranggas. Sekilas seperti tayangan National Geography tentang lanskap pedalaman Afrika. Tiga anak Guntur, Michele, dan Raden, mengendap-endap mengajak rusa bermain-main, spot di Taman Nasional Baluran.
Pada bagian lain, ketiga anak ini bermain-main di pinggir Puncak Kawah Gunung Ijen, yang dipenuhi kabut Belerang dan lalu lalang penambang belerang tradisional. Dua spot berkesan dari film yang bercerita tentang Guntur, seorang anak desa yang berjuang menjadi pemain badminton dunia. Pengambilan gambar dengan helikopter membuat film ini dipenuhi dengan pemandangan-pemandangan indah.
Film garapan Ari Sihasale ini menginspirasi wisatawan mengunjungi kawasan dingin Gunung Ijen, Jawa Timur, yang dipenuhi dengan perkebunan kopi, penghasil kopi termahal di dunia, Kopi Luwak.
6. Eat Pray Love tahun 2010 ( Ubud, Uluwatu, Kintamani )
|
Poster Eat pray Love |
Tiga sisi keindahan Bali yang dieksplorasi film. Pertama, Bali wilayah pedalaman dengan tempat-tempat syuting; Danau Batur, Kintamani; persawahan dan teras siring Tegallalang; Monkey Forest, Ubud; dan jalan-jalan pedesaan Ubud yang asri.
Kedua masyarakat dan budaya Bali; yakni rumah tokoh spiritual Ketut Liyer, pembimbing rohani Elizabeth Gilbert (Julia Robert) di Denpasar; rumah penjual obat tradisional Wayan (Christine Hakim); dan pasar kerajinan di Denpasar.
Ketiga, pantai-pantai terindah Bali; yakni Pantai Padang Padang, Pecatu, Uluwatu; Pura Pecatu, Uluwatu; dan Pelabuhan Tanjung Benoa, Nusa Dua. Tanyakan pada guide setempat, situs-situs film Eat, Pray, Love, mereka akan siap mengantar Anda ke lokasi-lokasinya. Tak hanya bercerita Bali, film ini juga berlatar India, dan Italia. Karya sutradara Ryan Murphi. Kisahnya diambil dari novel best seller berjudul sama karya Elizabeth Gilbert.
7. Java Heat tahun 2013 ( Borobudur dan Yogyakarta )
|
Poster Java Heat |
Film ini baru akan beredar pada pertengahan tahun ini, namun sudah sejak awal tahun menjadi bahan pembicaraan para pecinta film. Sebab film ini akan banyak mempertontonkan keindahan pemandangan alam dan kehidupan masyarakat Yogyakarta, dan masyarakat seputar Candi Borobudur, Magelang, Jawa tengah.
Film Hollywood karya Conor Allyn ini dibintangi Mickey Rouke. Bercerita tentang sekelompok teroris dan penjahat yang mengacaukan Asia Tenggara, termasuk menculik putri raja Yogya, merampok bank, dan lain-lain. Seorang warga Amerika Serikat dan seorang polisi Indonesia pun bekerja sama melawan kejahatannya. Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, salah satu fokus latar cerita. Juga berbagai tempat laga di jalanan kota Yogyakarta, sekitar keraton, motel-motel di Pasar Kembang, dan jalan Malioboro.
Berikut adalahh
7 Film yang Mengenalkan Wisata Indonesia yang dapat membuka mata dunia dan di harapkan juga dapat membuka mata kita bahwa di indonesia masih banyak daerah wisata yang sangat menawan tidak kalah dari yang ada di luar negeri.
Follow My Google+